Teknologi informasi itu kayak pisau, bisa bikin hidup makin gampang tapi juga bisa bikin pusing nggak karuan kalua nggak dikendalikan dengan baik. Di Indonesia, yang sekarang ini pengguna internetnya sudah berjibun, profesionalisme dan etika di dunia teknologi informasi itu sebenarnya bukan Cuma soal jago coding doang. Tapi, lebih dari itu: soal gimana kita menjaga hati, tanggung jawab, dan komitmen moral supaya teknologi yang kita pakai dan bikin itu nggak nyakitin orang lain. Kenapa Profesionaisme dan Etika TI Penting Banget Banget? Kalo ngomongin teknologi informasi di Indonesia, jangan dibayangkan Cuma soal gadget terbaru atau aplikasi kece yang lagi hits. Teknologi informasi udah nyentuh kehidupan semua orang, mulai dari yang urus pajak, sekolah online, transaksi jual beli sampai nyimpen data pribadi yang super penting. Nah, di sinilah letak bahaya kalua profesionalismenya nggak jalan dan etika kehil...
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Tiga kalimat sederhana itu, yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928, telah menjadi pondasi lahirnya bangsa besar bernama Indonesia. Di bawah tekanan penjajahan, para pemuda masa itu berani memimpikan persatuan, di saat bahkan menyebut nama “Indonesia” saja masih dianggap berbahaya. Kini, hampir seabad kemudian, tantangan bangsa ini bukan lagi tentang mengusir penjajah berseragam. Penjajahan itu telah berganti wujud, hadir lewat arus deras teknologi, budaya global, dan informasi yang berloncatan tanpa batas. Di sinilah makna Sumpah Pemuda diuji kembali: masihkah generasi muda kita berani menyatukan diri dalam semangat cinta tanah air di tengah pusaran dunia digital? Era digital telah mengubah wajah kehidupan manusia. Dunia kini se...