Puting Beliung Jelang Ashar.
Ahad, 02 Nopember 2025, sekitar pukul 14.15 Wib, tepat menjelang kumandang adzan shalat Ashar, angin puting beliung menerpa kawasan Sumbersekar Dau Kabupaten Malang, tepatnya di dusun Krajan.
Hembusan angin kencang yang menerbangkan atap rumah penduduk sekitar, menumbangkan beberapa pohon besar dan memutus kabel aliran listrik, termasuk jaringan internet. Bahkan, amukan puting beliung menimbulkan beberapa ledakan dan percikan api di Saluran Udara Tengangan Ekstra Tinggi (Sutet) yang membentang di kawasan tersebut. Terpantau beberapa puing atap spandek bertengger di ruas kabel yang berbahan baja dan berlapis alumunium itu. Hal ini mengakibatkan pemadaman listrik dan menimbulkan kerusakan fatal pada jaringan arus bertegangan tinggi.
Menurut beberapa keterangan warga sekitar, mereka menceritakan, bibit pusaran angin mulai terbentuk di sekitar lereng kebun jeruk, tepatnya di samping perumahan Iconic, kemudian melaju dan menyapu atap rumah kavlingan di belakang pondok Ar-Rohmah Putri dan menyeberang di kawasan Puncak Permata Sengkaling. Pusaran angin yang semakin membesar berbelok arah menuju pemukiman padat penduduk Dusun Krajan dan kawasan ini lah yang menjadi lokasi terdampak cukup parah. Bahkan, unggahan video 'dadakan' tepi jalan raya depan rest area Sumbersekar, menjadi viral di media sosial. Unggahan vidio yang direkam oleh pengendara mobil yang berhenti dan terjebak di pusaran angin, menggambarkan begitu dahsyat dan mencekam. Menurut BMKG, peristiwa ini terjadi dipicu oleh cuaca ekstrim yang melanda Jawa Timur, khususnya wilayah Malang Raya beberapa hari terakhir.
Menurut laporan, Alhamdulillah, dampak angin puting beliung tidak menimbulkan korban jiwa, meskipun banyak rumah warga mengalami kerusakan dan beberapa kios pedagang di sepanjang jalan raya rest area Sumbersekar luluh lantak tersapu bengisnya angin.
Pasca 'musibah', terpantau warga setempat, pemerintah Desa, dinas terkait, dan Muspika bergotong royong menormalisasikan dan membersihkan puing-puing yang berserakan di jalan dan gang-gang pemukiman warga.
Taqdir: Musibah atau Peringatan?
Peristiwa yang melanda pemukiman warga Sumbersekar ini, menjadi perbincangan yang menarik antar warga, baik di pojok warung kopi dan tempat-tempat bertegur-sapa warga. Bahkan, di grup-grup media sosial. Mereka membincang peristiwa ini sebagai sebuah musibah atau peringatan dengan berbagai macam argumentasinya. Ada yang bilang ini musibah, di sisi lain peristiwa ini adalah sebuah peringatan dari Allah SWT.
Musibah adalah sesuatu yang datang dari Allah SWT untuk menguji hamba-Nya, agar bisa mengambil posisi syukur atau bahkan bertahan dalam kesabaran. Peristiwa ini datang dari-Nya, melalui angin makhluk-Nya. Satu sisi, mengatakan ini adalah peringatan dari Allah SWT agar hamba-Nya tidak melupakan Tuhannya, karena selama ini terbuai dengan gemerlap urusan dunia.
Kejadian ini tidak bisa dielakkan oleh manusia. Apakah ini sebuah taqdir? Taqdir adalah sesuatu yang sudah terjadi, apapun itu bentuknya, 'kebaikan' atau 'keburukan'. Yang pasti taqdir itu ketetapan dari Tuhan dan menjadi sebuah rahasia Ilahi.
Apapun ending dari 'obrolan' tersebut, yang terjadi adalah sesuatu yang terbaik, hanya saja tergantung pada diri kita bagaimana menyikapinya. Karena sejatinya keadaan seorang muslim itu semuanya adalah baik. Jika Allah SWT memberi kenikmatan ia besyukur, dan jika Allah SWT mengujinya, ia bersabar.
Pesan Dakwah melalui Lagu.
Dakwah adalah memanggil dan mengajak manusia kepada sebuah kebaikan dan kebenaran. Dakwah adalah kewajiban bagi seorang muslim, tidak hanya wajib dan ditugaskan pada seorang mubaligh saja, tetapi kepada kita semua. Apapun profesinya, apapun keahlian ilmunya, menjabat atau tidak, kaya atau pun tak berpunya. Tetap diminta untuk menyampaikan kebaikan dan kebenaran.
Dakwah itu menyampaikan sesuatu, apapun itu, meskipun kecil, bahkan menyampaikan sesuatu yang orang lain menganggap hal itu bukan sebagai bagian dari dakwah. Karena anggapan kebanyakan masyarakat, dakwah itu hanya ceramah di masjid, khutbah di atas mimbar dan bertausiah di pengajian.
Padahal, dakwah itu tidak mesti cermah, bisa tulisan, bahkan bisa dakwah bila hal. Konten dakwah adalah kebaikan dan kebenaran. Model dakwahnya bisa melalui lisan, tulisan dan amal perbuatan (contoh yang baik). Media ataupun alatnya juga bisa macam-macam. Bisa pakai mikrofon, pakai flyer, media sosial, bahkan menggunakan nada dan syair sebuah lagu.
Menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan kebenaran bisa melalui cara apapun. Yang terpenting adalah pesan dakwah itu sampai pada objek dakwah (mad'u). Dakwah itu mengajak, bukan menginjak. Dakwah itu mengajak pada kebaikan, bukan memperburuk keadaan. Terkadang orang menolak dakwah itu bukan karena tidak sepakat dengan pesannya, tapi ia menolak karena cara dakwahnya yang tidak tepat.
Khatimah.
Ada potongan syair dari sebuah lagu, yang dilantunkan oleh Riza Umami dan Rhoma Irama. Lagu ini ingin menyampaikan pesan yang mendalam terkait dengan musibah. Mereka menamainya dengan "Suratan".
"...Apapun bentuk musibah yang terjadi di dunia, tidak akan didatangkan tanpa suatu alasan. Tentang musibah yang datang mungkin hanyalah cobaan, atau mungkin peringatan, semoga bukan hukuman. Namun apapun juga alasan, bersabarlah dan tingkat iman. Tetapkanlah langkah, lapangkanlah dada, mantabkanlah arah di dalam aqidah..."
Ada sebuah pesan penting yang tersirat di balik sebuah peristiwa alam angin puting beliung yang melanda pemukiman Sumbersekar kemarin sore. Apakah ini adalah sebuah 'musibah' atau 'peringatan' dari Yang Maha Kuasa.
'Ala kulli hal, semuanya sudah terjadi dan telah menjadi ketetapan taqdir dari Ilahi. Tergantung pada diri sendiri bagaimana menyikapinya. Mungkin ini peringatan, dan semoga bukan hukuman. Wallaahua'lam.
NetizMu: Lutfi Letvana
Komentar
Posting Komentar