" Dulu meja dan kursi gurunya reot semua lantainya masih berwarna coklat, terus halamannya di belakang masih kebun sebelah selatan belum ada pagarnya sehingga anak-anak sering banyak bolos terutama kalau diajak sholat berjama’ah."
Berawal dari keprihatinan tentang kondisi tersebut ia pun mengambil langkah strategis untuk dapat memberikan arah perkembangan yang lebih baik. beberapa langkah itu yaitu memperbaharui sarana dan prasarana pendukung, membuka TPQ, membentuk kelompok kajian wali murid. untuk menepis rumor yang beredar pada saat itu bahwa siswa Sekolah Muhammadiyah tidak mampu untuk mengaji.
"Saya berusaha memperbaiki prasarana-prasarana sedikit demi sedikit untuk diperbaharui dan mencarikan donatur. saya bermitra kerja dengan pak djuwahir untuk membantu saya membesarkan SD Muhammadiyah 08 Dau. Membentuk TPQ dan Kajian Wali Murid" lanjutnya.
kemudian masrukhatin berpesan untuk senantiasa ikhlas dan berkhidmat dalam mempertahankan Amal Usaha yang telah berdiri kokoh hingga saat ini. ia juga berpesan agar seluruh warga sekolah ikut membantu dalam setiap pergerakan. karena tugas mengembankan sekolah tidak hanya dilakukan oleh kepala sekolah saja melainkan seluruh warga sekolah.
kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SD Muhammadiyah 08 Dau. serta empat belas tamu undangan yaitu empat Perwakilan Tokoh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Dau, serta sembilan tokoh kepala sekolah terdahulu.
alasan kegiatan ini dilakukan adalah untuk mengambil nilai-nilai perjuangan tokoh terdahulu serta membangkitkan kembali semangat pergerakan di perguruan muhammadiyah Dau. Khususnya di SD Mapan Dau.
Ragilisna Dwi Ainursanti selaku Guru Bahasa Inggris SD Mapan Dau memaparkan kesannya dalam kegiatan kali ini
"menurut saya, hectic banget sih. karena pertama kali juga saya jadi sie dokumentasi acara bukber sama Tokoh SD Mapan. tapi ya it's give me new insight. jadi tau history sd mapan dan orang-orang dibalik itu semua juga, gimana sd mapan bisa sampe sekarang ini." ungkapnya.
Penulis : Eka Dwi Fatmawati, S.Pd
Editor : Sholikhul Nur
Komentar
Posting Komentar