Langsung ke konten utama

Pengajian Bulanan PCM Dau, Muhasabah Akhir Tahun

Kyai Haji Djufri Raksana sedang memberikan Taushiyah pada acara pengajian rutin yang diselenggarakan oleh majelis Tabligh PCM Dau, di masjid Al-Ihsan Dermo, Ahad (18/12)

Pengajian rutin bulanan yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dau kali ini bertempat di masjid Al-Ihsan Dermo, Ahad (18/12). Menghadirkan seorang Kyai kawakan Muhammadiyah, beliau adalah Bapak Kyai Haji Djufri Raksana. Adapun tema yang dingkat adalah Muhasabah Akhir Tahun, Muhasabah Setiap Saat.

Bpk. Taufik Burhan, selaku ketua PCM Dau menyampaikan terimakasih atas partisipasi dari seluruh warga Ranting Muhammadiyah yang berada di Dau ini, baik Ranting Dermo, Jetis, Landungsari, Sengkaling, Sumbersekar dan Tegalweru, serta lainnya atas turut hadirnya pada acara pengajian ini. "Dakwah pengajian ini bukan hanya menambah ilmu, tapi sekaligus sebagai sarana silaturrahmi dan muhasabah", ungkap ketua PCM Dau ini. Karenanya, mari kita ramaikan setiap pengajian-pengajian yang ada, imbuhnya.
Suasana pengajian di luar masjid Al-Ihsan Dermo, Ahad (18/12)

Suasa pengajian di dalam masjid Al-Ihsan Dermo, Ahad(1812)
Dihadapan tak kurang dari 150 jamaah pengajian, Bpk. Djufri Raksana, selaku pemberi taushiyah menyampaikan, "hasibu qobla an tuhasabu" koreksilah dirimu sebelum kalian dikoreksi. Menghitung dan mengevaluasi diri harus selalu dilakukan, sebelum datang hari penghitungan sebenarnya. Lebih lanjut beliau mengutip pepatah yang mengatakan "semut diujung lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak kalihatan". Kyai asli Madura yang suka humor ini mengingatkan seluruh jamaah agar kita selalu introspeksi diri. Mari kita sibukkan diri kita untuk periksa diri sendiri, sehingga kita tidak sibuk mengorek kesalahan orang lain dan tidak membongkar-bongkar keburukan orang lain, tegasnya.

"Kita semua ini memiliki jabatan yang sama, yakni camat", ungkapnya sambil senyum. Camat yang dimaksud adalah Calon Mati. Camat Simatupang, calon mati siang malam tunggu panggilan, tambah Kyai yang masih aktif mengajar di Universitas Muhammadiyah Malang bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan ini. Apapun jabatan dan titel seseorang, entah itu Doktor, Professor, Kepala Desa, Bupati, Gubernur dan lain sebaginya, semuanya akan mati. Semua manusia dan seluruh mahluk yang berada di muka bumi ini akan kembali kepada pemilikNya. Karenanya, ayoo kita selalu melihat diri kita, apa yang sudah kita lakukan untuk masa depan (akhirat) kelak? serunya. (Hilmi)

Komentar

Posting Komentar